• Bleanded Learning Dengan Rumah Belajar

      Situasi krisis yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19, menuntut semua pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan secara cepat dalam menyediakan alternatif pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh. Beban paling berat itu juga dirasakan oleh para pendidik yang dituntut untuk memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, apalagi jika pembelajaran yang seharusnya melakukan praktikum sekian jumlah jam dalam setiap pertemuan namun diringkas karena keterbatasan saat ini, langkah ini memang membuat dilema namun hal ini harus tetap kita dukung sebagai bentuk partisipasi kita mengurangi dampak pandemi yang sedang mengitari keseharian kita.

    seperti halnya yang terjadi di sekolah kami SMKN 1 Tommo, pembelajaran saat ini masih menggunakan prinsip Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTM) sehingga pengunaan jam belum efektif karena masih dalam kondisi pandemi, inilah yang menjadi tantangan baru untuk kami sebagai Guru Produktif TKJ yang seyogyanya hampir 80% dari pembelajaran yang seharusnya adalah unjuk kerja, sebagai seorang guru tentu kita harus punya solusi atas hal ini, salah satu yang paling mungkin dilakukan adalah pelaksanaan Blended Learning. 

    Apa itu Blended Learning?

    Blended artinya campuran. Dalam beberapa referensi, Blended Learning mencampurkan program pendidikan formal dan non-formal,penggabungan antara kegiatan pembelajaran tatap muka (face to face classroom method) dengan pembelajaran berbasis teknologi online. Jadi bukan pembelajaran yang pure – terus menerus memakai sistem teknologi atau online, bukan pula pembelajaran yang terus menerus mengandalkan kegiatan tatap muka.

    Blended Learning juga bergantian menggunakan metode pembelajaran invidual, kemudian bisa berganti menjadi metode diskusi kelompok kecil atau berpasangan. Akan lebih baik jika disertai kegiatan yang bersifat praktik atau project. Sehingga siswa tidak hanya belajar teori saja. Tetapi bisa juga praktik dalam konteks penerapan atau konteks sosial. namun harus tetap diperhatikan bawah perlu dukungan dari berbagai pihak mulai dari orang tua, pendidik dan peserta didik itu sendiri. Semua berbagi peran untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

    berikut langkah-langkah kecil yang terus akan kami lakukan untu melakukan sosialisasi dan pemanfaatan secara langsung portal Rumah Belajar kepada siswa-siswi kami.



  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar